Habit membaca di Negeri Sakura

by - Jumat, Agustus 03, 2018


Membaca, udah jadi habit sebagian besar masyarakat Jepang, banyak dijumpai orang yg membaca di tempat umum. Baik di kereta api, bus, maupun kendaraan umum. Seolah nggak pingin 'wasting time', waktu mereka dialokasikan secara produktif dengan membaca. Leon metchnikoff, guru bahasa Rusia yg sempat tinggal di Jepang, menyebut bahwa sejak periode Meiji, 1868-1912, kegiatan itu biasa dilakukan. "Ketika mereka punya waktu, mereka menyimpan buku tak jauh dari jangkuannya," seperti dikutip surat kabar Jepang The Mainichi.
Ada pula 'tachiyomi' atau kegiatan membaca gratisan yg dilakukan sambil berdiri di toko buku. Berbeda dengan di Indonesia. Toko2 buku di Jepang dengan sengaja menyediakan buku yg segelnya sudah dibuka. Hal itu pun dapat dimanfaatkan orang2 Jepang untuk melakukan 'tachiyomi'. "Sebelum beli, tentu kita harus memastikan bukunya worth it atau enggak. Jadi harus baca dulu deh," Pemilik toko buku di Jepang pun tak merasa dirugikan dengan adanya kebiasaan 'Tachiyomi. Semakin banyak orang yg membaca di toko bukunya, besar kemungkinan orang2 tersebut membeli buku pada kunjungan berikutnya. Di Indonesia kebiasaan membaca buku di tempat umum jarang dilakukan. Namun meskipun begitu dari beberapa kian orang yg sering melakukannya, mereka tetap mengaku enjoy. Meski nggak jarang mereka dianggap 'nerd' atau antisosial. Tak ada yg mempersalahkan itu semua. Soalnya meski suka membaca tetap saja lebih mudah bergaul di tempat umum, seolah-olah membaca adalah hal yg aneh dan ilegal di tempat umum. Lantas mengapa kebiasaan membaca di 'public place' itu nggak banyak dilakukan di Indonesia? Karena kebanyakan tempat umum di Indonesia masih jauh dari kata aman. Kalau nggak waspada, pas lagi ena2 serius membaca bisa kena copet. Selain itu, banyak orang lebih suka membaca buku di rumah karena rasa nyaman yg tiada tara. Apalagi belum terbiasa baca buku di tempat umum, bisa bikin grogi karena dilihatin orang.

You May Also Like

0 komentar